S
|
astra Indonesia, adalah sebuah istilah
yang melingkupi berbagai macam karya sastra di Asia Tenggara. Istilah "Indonesia" sendiri
mempunyai arti yang saling melengkapi terutama dalam cakupan geografi dan sejarah
poltik di wilayah tersebut.
Sastra Indonesia sendiri dapat merujuk pada sastra yang dibuat di wilayah Kepulauan Indonesia. Sering juga
secara luas dirujuk kepada sastra yang bahasa akarnya berdasarkan Bahasa Melayu (dimana bahasa Indonesia adalah satu turunannya). Dengan pengertian kedua maka sastra
ini dapat juga diartikan sebagai sastra yang dibuat di wilayah Melayu (selain Indonesia,
terdapat juga beberapa negara berbahasa Melayu seperti Malaysia dan Brunei), demikian pula bangsa Melayu yang tinggal di Singapura.
Pada pembahasan makalah mengenai sastra saya kali ini, saya akan membahas
tentang “NOVEL”. Novel adalah sebuah
karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif, biasanya dalam bentuk cerita.
Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari bahasa Italia novellia yang berarti “sebuah kisah atau
sepotong berita”.
Sedangkan menurut Sumarjo ( dalam Santosa Wahyuningtyas, 2010 : 47 ),
“Novel” diartikan sebagai “Novel adalah produk masyarakat. Novel berada
dimasyarakat karena novel dibentuk oleh anggota masyarakat berdasarkan desakan
– desakan emosional atau rasional dakam masyarakat”.
Novel lebih panjang ( setidaknya 40.000 kata ) dan lebih kompleks dari
cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan matrikal sandiwara atau
sajak. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh – tokoh dan kelakuan mereka
dalam kehidupan sehari – hari, yang aneh dari naratif tersebut.
Novel dalam bahasa indonesia dibedakan dari roman. Sebuah roman alur
ceritanya lebih kompleks dan jumlah pemeran atau tokoh cerita juga lebih
banyak.
Novel dibagi menjadi dua jenis, yaitu: novel populer dan novel serius.
“Novel populer” adalah “Novel yang populer pada masanya dan banyak penggemarnya”
Burhan Nurgiyantoro (2010, 18). Sedangkan novel serius menurut Nurgiyanto
(2010: 18-19) “Novel ini disoroti dan diungkapkan sampai ke inti hakikat
kehidupan yang bersifat universal”.
Dan salah satu hasil karya Novel yang saya sangat sukai adalah Novel
berjudul Perahu Kertas, karangan Dewi Lestari. Bahkan Novel
tersebut telah diangkat ke layar lebar menjadi sebuah film drama yang dirilis
pada 16 Agustus 2012. Film tersebut disutradai oleh Hanung Bramantyo. Film
tersebut juga dibintangi oleh artis ternama seperti Maudy Ayunda dan Adipati Dolken.
Cerita tersebut mengisahkan pasang
surut hubungan antara dua anak manusia, yaitu Kugy (Maudy Ayuda) dan Keenan
(Adipati Dolken). Kugy adalah seorang gadis tomboy, periang, dan yang percaya
bahwa dirinya adalah agen Dewa Neptunus. Kugy selalu memiliki “ritual” unik,
yaitu menulis setiap curahan hatinya ke selembar kertas, yang lalu di buatnya
menjadi perahu untuk kemudian dihanyutkan ke air. Meskipun sekilas dia gadis
periang yang slenge’an, namun dia memiliki pandangan yang cenderung filosofis.
Keenan, pelukis muda berbakat,
dipaksa untuk kuliah di Fakultas Ekonomi oleh ayahnya. Bersama dengan sahabat
Kugy sejak kecil, Nony (Sylvia Fully R), serta pacar Nony, yakni Eko (Fauzan
Smith), yang juga adalah sepupu Keenan, mereka berempat menjadi geng kompak.
Dari yang semula mengagumi, Kugy dan Kenaan diam – diam saling jatuh cinta.
Tapi berbagai hal menghalangi mereka. Tak hanya itu, persahabatan Kugy dan Nony
pecah ketika Kugy, demk menjaga hatinya, tak datang pada pesta ilang tahun Nony
yang diadaka di rumah Wanda.
Keenan akhirnya pergi ke rumah Pak
Wayan (Tio Pakusadewo) di Bali, seorang pelukis teman lama Lena (Ira Wibowo),
sekaligus mentor Keenan melukis. Dalam suasana hati gundah, kreativitas melukis
Keenan buntu. Ludhe (Elyzia Mulachela), keponakan Pak Wayan, berhasil
mengembalikan semangat Keenan. Seorang kolektor langganan galeri Wayan bernama
Remi (Reza Rahadian) menjadi pembeli pertama. Ingin cepat meninggalkan Bandung
dan lingkungan lamanya, Kugy berjuang untuk lulus cepat.
Begitu lulus sidang, kakak Kugy yang
bernama Karel (Ben Kasyafani) membantu agar Kugy magang di biro iklan bernama
AdVocaDo milik temannya, yaitu Remi. Prestasi kerja Kugy cemerlang, dan menarik
perhatian Remi.
Keenan sudah memutuskan kembali
tinggal di Jakarta dan melanjutkan bisnis keluarga akibat serangan stroke yang
diderita ayahnya, Adri (August Melasz). Keenan menjalani hubungan kasih jarak
jauh dengan Ludhe yang tinggal di Bali. Sedangkan Kugy telah menjadi semakin
dakat dengan Remi yang juga menjadi atasannya di biro iklan AdVocaDo. Keenan
mengembalikan buku Jenderal Pilik kepada Kugy.
Buku tulisan tangan Kugy inilah yang
telah menjadi sumber ilham lukisan – lukisannya. Tak hanya itu, pertemuan
kembali Keenan dan Kugy memunculkan kembali ide mereka berdua: Kugy menulis
cerita anak, dan Keenan membuatkan ilustrasinya. Akibatnya, prestasi kerja Kugy
merosot drastis, sehingga menjadi alasan bagi Siska (Sharena Rizki) untuk
mengkritik kedekatan Kugy dan Remi. Remi memberinya cincin untuk membuktikan
keseriusannya pada Kugy
Sepulang dari Bali, Kugy mencoba
untuk menghindar dari Keenan dan Remi, menenangkan diri dirumah Karel kakaknya.
Keenan yang merasa kehilangan pun mencari Kugy. Lewat Nony, Keenan mengetahui
bahwa bahwa dulu Kugy menjauh diri dari Keenan, dan juga Nony dan Eko, adalah
karena sebenarnya Kugy mencintai Keenan, dan Wanda (Kimberly Ryder). Kenaan
memutuskan untuk menemui Kugy untuk menuntaskan perasaan – perasaan terpendam
mereka. Tetapi, peristiwa demi peristiwa kemudian menjalin, mempertemukan dan
memisahkan hati, silih berganti antara Kugy, Keenan, Remi, Ludhe, dan juga
Siska beserta orang – orang lain di sekeliling mereka. Bahkan juga membuka
bagaimana hubungan Pak Wayan dan kedua orang tua Keenan, Lena dan Adri. Hingga
pada akhirnya Remi memutuskan hubungan dengan Kugy karena Remi merasa hanya
menjadi jalan penutup bagi hati Kugy yang masih memendam rasa kepada Keenan.
Dan begitu pula yang dialami Keenan, Ludhe mengakhiri kebersamaan dengan Keenan
karena merasa hanya menjadi pengganti cinta Keenan kepada Kugy.
Remi telah mendapat seseorang tambatan hatinya yaitu Siska, teman masa
kecil Remi sekaligus teman satu kantornya, begitupun dengan Ludhe, ia pun telah
membuka hatinya yang baru untuk Bayu. Dan pada akhirnya, setelah sekian lama
mereka memendam perasaan. Kugy dan Keenan pun menjalin hubungan sebagai
sepasang kekasih hingga berlanjut ke pernikahan.
Dan diakhir cerita, Kugy memberikan pesan “ritual” terakhirnya pada Dewa
Neptunus, yaitu menulis curahan hatinya di selembar kertas dan melipatnya
menjadi sebuah Perahau Kertas dan
dihanyut di lautan lepas. Dan isi pesannya, “
Dear Neptunus, ini surat terakhirku. Makanya aku bela – belain nganter sampai
ke laut, aku pensiun yah jadi agen. Aku janji akan selalu menulis dongeng untuk
semua yang membutuhkan, dongengku sendiri telah menjadi kenyataan “.
Cerita ini, “Perahu Kertas” memiliki arti makna yang sangat dalam, disana ada
sebuah harapan yang entah akan dibawa kemana, dan disana ada sebuah cita – cita
yang ingin dicapai. Dan bukan hanya itu saja perahu kertas juga memiliki arti
pembawa dan perantara, meskipun meyakini bahwa itu tak mungkin, tapi keyakinan
dan ingat akan tujuan jika itu semua harus tercapai, maka semua itu harus
diperjuangkan. Dan hingga akhirnya, dengan perjuangan, pengorbanan dan
kesabaran, semua itu berhasil diraih. Karena tidak ada sebuah perjuangan dan
pengorbanan yang sia – sia.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment